Peluncuran Buku Pendidikan Bermutu untuk Semua Jadi Inspirasi bagi Pendidikan yang Berkeadilan

Kampusiana—Buku Pendidikan Bermutu untuk Semua: Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu’ti resmi diluncurkan Penerbit Buku Kompas di Jakarta, Senin (27/10/2025). Peluncuran buku ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pakar, akademisi, praktisi, penerima manfaat kebijakan, hingga tokoh-tokoh nasional yang memberikan refleksi sekaligus ulasan terhadap satu tahun kepemimpinan Abdul Mu’ti di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa ini merupakan hari yang bahagia bagi keluarga besar Muhammadiyah, karena Sekretaris Umumnya dan juga kader terbaik Muhammadiyah memperoleh kado istimewa berupa 16 tulisan yang spesial. Bagi Haedar, acara ini tidak sekadar peluncuran buku, melainkan akan menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan.
“Saya tidak dan belum membaca buku ini, karena baru. Tapi Mas Mu’ti adalah buku yang saya kenal lama. Saya tahu anatomi berpikirnya dan pengalaman perjalanannya di Muhammadiyah. Maka, testimoni ini sebenarnya singkat saja bahwa ketika Mas Mu’ti diberi amanah oleh Presiden Prabowo Subianto, saya memang memiliki keyakinan yang kuat bahwa Mas Mu’ti adalah seorang expert dan orang yang tepat di tempat yang tepat,” ungkap Haedar.                            
                            
Senada dengan itu, Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 menilai sosok Abdul Mu’ti sebagai seorang yang pakar di bidang pendidikan. Menurutnya, urusan pendidikan tidak bisa diurus oleh orang yang hanya kepingin mencoba, melainkan harus orang yang sudah memiliki kepakaran.
“ Expert itu baru bisa didapat kalau dia punya experience. Experience itu baru bisa didapat kalau dia pernah mencoba. Eksperimen. Dari eksperimen menjadi experience. Baru expert. Expert itu orang yang tahu persoalan, tahu jawaban, dan bisa mengeksekusinya,” tuturnya.
“Ada orang yang tahu persoalan, tahu jawaban, tapi dia tidak bisa mengeksekusi. Itulah konsultan. Di dunia pendidikan kita, konsultan pendidikan banyak. Tetapi expert yang di bidang pendidikan, yang tahu persoalan, tahu jawaban, dan dia bisa mengeksekusi, sangat terbatas. Prof Mu’ti termasuk salah satu di antara para expert itu,” imbuh Nuh.
Sebagai mitra strategis Kemendikdasmen, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian membeberkan ciri khas Abdul Mu’ti yang sudah satu tahun menahkodai kementerian yang membidangi urusan sumber daya manusia ini. Ciri khas itu, dalam pengamatan Hetifah, ialah ketenangan dan jernih dan bijak.
“Walaupun tenang, itu bukan berarti lambat mengambil keputusan atau pasif. Karena, hasil-hasilnya justru sangat nyata, sangat berdampak. Sepertinya di sini memang Muhammadiyah memberikan satu kontribusi bagaimana ilmu, iman, dan amal itu ternyata betul-betul yang menjadi amal ibadahnya Pak Mu’ti. Kemudian juga jernih dan bijak dalam merespons tantangan,” bebernya.
Dengan bekal itu, sambung Hetifah, pesan-pesan dan visi misi Presiden Prabowo dapat diterjemahkan serta dilaksanakan oleh Kemendikdasmen.
Selain itu, ia menilai orang-orang yang dipilih oleh Abdul Mu’ti sebagai timnya merupakan sebuah dream team sehingga acara peluncuran buku ini dapat terlaksana.
“Buku ini kalau menurut kami bukan sekedar kumpulan tulisan. Ketika kita betul-betul membacanya dengan cermat, saya merasa buku Pendidikan Bermutu untuk Semua ini bukan cuma refleksi dari apa yang Prof Mu’ti sudah lakukan, tapi juga menjadi arah tentang bagaimana nanti ke depan peta jalan pendidikan kita bisa menuntun anak bangsa menuju kepada pendidikan yang memang lebih adil,” kata Hetifah.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), M Qodari menyebut Abdul Mu’ti sebagai tokoh yang sangat cocok menjadi Menteri Dikdasmen. Hal ini, lanjutnya, tak bisa dilepaskan dari kiprahnya yang telah malang melintang di Muhammadiyah dan juga sebagai seorang guru besar sekaligus pendidik.
“Memang kita semua tahu bahwa Muhammadiyah itu kiprahnya dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Ada sangat banyak sekolah dan perguruan tinggi yang didirikan oleh Muhammadiyah dengan kualitas yang bagus. Terutama yang mendapatkan manfaat adalah warga Indonesia yang ada di berbagai penjuru Indonesia. Jadi, Muhammadiyah merupakan pelopor pendidikan Indonesia dan itu tidak terbantahkan,” ungkap Qodari.(*)
 
              
 
                                 Info Terkini - 31 Oct 2025
        Info Terkini - 31 Oct 2025
         
              
              
              
             