Home > Info Terkini

Wamen Fajar Dorong Peran Strategis Kepala Sekolah seperti CEO

Kompetensi sosial mutlak dimiliki setiap calon kepala sekolah.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq mengunjungi Kunjungan TK PKK 46 Tunas Mekar, Yogyakarta (12/09/2025). Foto : dok
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq mengunjungi Kunjungan TK PKK 46 Tunas Mekar, Yogyakarta (12/09/2025). Foto : dok

Kampusiana--Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menegaskan bahwa kepala sekolah masa kini dituntut memiliki visi kepemimpinan kreatif layaknya seorang CEO di sebuah perusahaan. Pernyataan ini disampaikan Wamen Fajar saat membuka Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) DIY, Yogyakarta, Jumat (12/09/2025).

Namun ia menggarisbawahi, bukan berarti untuk mencari untung sebanyak-sebanyaknya seperti CEO di perusahaan. Dalam hal ini Fajar mendorong agar kepala sekolah meniru etos kerja CEO yang senantiasa adaptif, responsif, dan kreatif ketika menghadapi tantangan dan perubahan yang begitu cepat.

“Kepala sekolah bukan sekadar administrator. Mereka adalah layaknya "CEO" di satuan pendidikan. Artinya kepemimpinan di sekolah harus kreatif, dan cepat merespons dinamika yang ada, baik di dalam sekolah maupun di lingkungan sekitar sekolah,” kata Fajar.

Ia menekankan bahwa kompetensi sosial (softs skill) mutlak dimiliki setiap calon kepala sekolah. Kepekaan terhadap kondisi sosial dan lingkungan sekitar sekolah, menurut Waman Fajar akan melahirkan sekolah yang aman, nyaman dan menggembirakan karena mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan pendidikan, baik itu orang tua, tokoh masyarakat, dan unsur pemerintah daerah setempat.

Mengutip regulasi yang berlaku, Fajar menggarisbawahi urgensi lahirnya Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025 yang sudah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.

Permen tersebut memperbarui tata kelola penugasan guru sebagai kepala sekolah dan menjawab kekosongan ribuan posisi di berbagai daerah.“Permendikdasmen 7/2025 hadir dengan menekankan profesionalisme, meritokrasi, dan transparansi dalam seleksi kepala sekolah,” jelas Fajar.

Ia menambahkan bahwa aturan tersebut juga memperkuat jalur karier guru melalui mekanisme penugasan yang lebih terbuka, tidak lagi hanya melalui jalur khusus tertentu, tetapi berbasis kompetensi nyata, pengalaman manajerial, kinerja, dan hasil pelatihan calon kepala sekolah.

Di sisi lain, periodisasi tugas kepala sekolah yang diatur maksimal dua periode selama delapan tahun akan memastikan kesinambungan dan evaluasi kinerja yang berkesinambungan.

Lebih lanjut, Wamen Fajar menegaskan tiga peran strategis kepala sekolah saat ini yaitu instruktif (mampu mengarahkan), transformatif (mengubah pola pikir dan perilaku), serta distributif (mampu mendelegasikan peran).

Di sisi lain, Wamen Fajar juga menyoroti pentingnya pembelajaran mendalam sebagai inti pendidikan transformatif. “Pembelajaran yang mendalam adalah pendidikan yang membebaskan dan mentransendensikan. Calon kepala sekolah harus peka bukan hanya pada lingkungan sekolah, tetapi juga pada realitas sosial di sekitarnya,” ujarnya.

Terkait situasi nasional terkini, Wamen Fajar mengaitkan relevansi pendidikan dengan perkembangan demokrasi dan dinamika masyarakat. Ia mencontohkan demonstrasi yang marak terjadi akhir-akhir ini.

“Anak-anak kita harus memahami critical thinking. Di era demokrasi, penyaluran aspirasi itu penting, tetapi harus tepat sasaran dan berkeadaban, bukan dengan cara-cara anarkis”

Fajar juga mengingatkan tentang tantangan media sosial dan teknologi AI. Menurutnya, arus informasi yang deras ibarat “tsunami” yang bisa dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana mendidik dan mengawasi anak-anak kita agar memiliki daya nalar kritis, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar dan provokatif” pesan Fajar.

Melalui pelatihan BCKS hari ini, menurut Wamen Fajar adalah komitmen nyata Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti dalam menyiapkan kepemimpinan sekolah yang adaptif, strategis, dan responsif terhadap perubahan zaman.

“Kepala sekolah yang kreatif, peka sosial, dan memiliki visi transformatif adalah kunci bagi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia saat ini dan di masa depan," pungkasnya.(*)

× Image