SMK 1 Kotawaringin Lama Lakukan Aplikasi Pembelajaran Teaching Factory (TEFA)
Kampusiana—SMK 1 Kotawaringin Lama, Kalimantan Tengah melakukan aplikasi pembelajaran Teaching Factory (TEFA). Kegiatan ini dilakukan bersama Mercure Hotel Pangkalan Bun sebagai laboratorium didampingi Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor sebagai pendamping pelaksana program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) tahun 2024.
Menurut Rijal Elhanif. SPd, sebagai ketua tim SMK PK, program pendampingan ini sebagai motivasi untuk pelajar dan sekaligus peluang untuk penguasaan kompetensi siswa berbasis kemitraan.
“Kami berterimakasih Universitas Djuanda dan Hotel Mercure Pangkalan Bun, dengan kesediaannya sebagai mitra dalam program ini. Diharapkan praktik Teaching Factory dapat mempengaruhi pada peningkatan kualitas lulusan SMK 1 Kotawaringin Lama,” kata Rijal Senin (25/11/ 2024).
Sementara itu, Mercure Hotel Pangkalan Bun Kalimantan Tengah secara langsung memberikan apresiasi kinerja hasil pertanian holtikultural siswa dengan melakukan kunjungan secara langsung Lokasi lahan pertanian holtikultura di SMK 1 Kotawaringin Lama Kalimantan Tengah. Priyatna Widjajasoekma, General Manager Mercure Pangkalan Bun dalam kunjungan tersebut menjelaskan, proses pembelajaran ini perlu didukung sebagai bentuk apresiasi Mercure terhadap kualitas hasil tanaman buah dan sayuran selama proses praktik Teaching Factory di sekolah.
“Pihak kami optimis untuk memberikan coaching lebih serius kepada siswa sebagai bentuk pembelajaran, agar hasil tanaman sayur dan buah dapat memenuhi standar yang disesuaikan dengan kebutuhan industri khususnya untuk tanaman obat, bumbu dapur sayuran dan buah,” Bapak Priyatna dalam kunjungannya secara resmi bersama manajemen Mercure Hotel Pangkalan Bun.
Hal senada juga dibenarkan Ib Wahyu sebagai Executive Chef Mercure Hotel yang turut hadir dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, kualitas sayuran yang diproduksi SMK 1 Kotawaringin memenuhi standar hotel. “Saat ini kami memang memerlukan standar sayuran non pestisida, pihak kami bersedia untuk menjadi laboratorium pelajar agar menguasai standar produksi pangan sesuai industri,” jelasnya lebih lanjut.
Dia berharap sekolah dapat menjadikan program pendampingan ini memberikan peluang untuk penguasaan kompetensi siswa berbasis kemitraan yang berdampak pada peningkatan kualitas lulusan SMK 1 Kota Waringin Lama. (*)